Setiapdaerah memiliki warisan sajian khasnya masing-masing yang turut menjadi bagian dari budaya setempat. - Halaman all

Dapur Rasa Campak-Campak Jadi

Bedacara orang Barat dan Timur dalam menghadapi masalah. 2. Orang Barat lebih tenang dan nggak berisik kalau lagi makan. 3. Beda pengertian BOSS di Barat dan Timur. 4. Ketika sedang dirundung masalah, orang Timur lebih tenang dan menghadapinya dengan senyuman. 5. Ego orang Barat lebih besar. Amerika kerap dijadikan panutan dalam berbagai tren. Bukan cuma fashion, tetapi juga dalam hal kuliner. Apa yang sedang naik daun di Amerika seringkali hits juga di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Tahukah kamu kalau orang Amerika tak melulu makan nasi seperti halnya orang Indonesia?Penasaran apa saja menu makanan mereka sehari-harinya? Berikut IDN Times rangkum beberapa menu makanan sehari-hari yang umum dikonsumsi orang Amerika!1. Burger menjadi salah satu menu yang sering dikonsumsi di Masih sama berbahan roti, hotdog di Amerika punya banyak variannya, Khas Meksiko, tapi burrito cukup umum dikonsumsi warga Banyak banget warga Paman Sam yang doyan makan taco. Kamu juga? Sudah banyak di Indonesia, tuna sandwich memang terasa nikmat banget, Kamu pun pasti doyan yang ini, pepperoni pizza yang menggugah Baca Juga 10 Kuliner Pedas Khas Korea Selatan yang Paling Favorit, Sudah Coba? 7. Gak melulu junk food, mereka kerap makan beef steak bersama Biasanya apple pie dikonsumsi sebagai camilan. Rasanya menggoyang Meski asalnya dari Eropa, tapi banyak orang Amerika yang mengidolakan menu Dimsum adalah salah satu makanan Asia yang umum dikonsumsi di daratan Amerika, beberapa menu umum yang sering dikonsumsi orang Amerika Serikat setiap harinya. Kalau kamu sendiri, menu apa yang wajib ada setiap harinya? Tulis di kolom komentar ya! Baca Juga Menurut Bule, Inilah 10 Larangan yang Haram Dilakukan di Indonesia!
Setelahselesai makan malam selanjutnya membahas evaluasi kegiatan. Dari 21 orang yang berencana hadir pada saat acara Halal bi Halal namun hanya 13 orang saja yang hadir pada saat ini. Dikarenakan 8 orang tersebut berhalangan hadir dikarenakan suatu hal. Walaupun hanya 13 orang yang hadir suasana tetap terasa ramai dan hangat.
Etika Makan Budaya Barat Menu utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Cara makan kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang tahu sopan santun. mirip seperti orang2 di ameerika, mereka pun juga kebanyakanmakan menggunakan pisau dan garpu. Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan penutup, yang bisa menyajikan enam jenis menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa disajikan, mulai abalone kerang, udang, hingga risotto khas utama ala Eropa biasanya hampir sama. Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari laut, kata chef spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan. Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga disesuaikan dengan tema serta acara yang akan dilangsungkan. Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari adalah yang menggunakan saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Menu utama ala Eropa juga disajikan dengan segelas champagne atau wine. Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan buffet service prasmanan. Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan pembuka appetizer, menu utama main course sampai penutup dessert. Anda diwajibkan mengambil hidangan sendiri dan menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti makannya. Ada juga yang menggunakan american service. Aturan main pelayanannya, tamu duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter. Hidangan Pembuka Appetizer Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate bread & butter plate/piring roti dan mentega sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba salad/soup. Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua jenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape sandwich kecil yang disajikan dingin. Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri. Giliran kedua hot appetizer pembuka panas, makanan yang disajikan biasanya aneka jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok soup. Hidangan Utama main course Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Hidangan Penutup dessert Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream, pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course.
BANGKAPOSCOM -- Ini cara makan mie instan paling baik ala dr Zaidul Akbar agar tubuh tetap sehat. Sebagaimana diketahui bahwa produk mie terbuat dari tepung dan diolah berulang kali. Hal ini Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner, orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola makan yang Mulailah dengan yang manis Jangan bayangkan bubur ayam, nasi goreng, nasi uduk plus oseng tempe, ataupun mie kuah, ada di meja makan orang Eropa saat sarapan. Karena nyatanya, mereka tidak ada waktu membuat semua makanan itu di pagi hari. Sarapan di Eropa termasuk mudah dan paling lama hanya 15 menit. Selain roti, sereal, ataupun yoghurt, banyak juga keluarga angkat saya yang menambahkan telur, sosis, atau salami di menu sarapan mereka. Di negara Nordik, para anak dan orang dewasa juga suka sekali menyantap oatmeal atau mereka menyebutnya bubur saat sarapan. Lucunya, sarapan di Eropa selalu dimulai dengan sesuatu yang manis-manis, seperti susu, kopi, teh, jus, cokelat, buah-buahan segar, ataupun selai buah. Sewaktu jalan-jalan ke Italia, saya dan seorang teman mampir ke kedai kopi yang sudah buka jam 6 pagi. Betul saja, dibandingkan menemukan sandwich yang mengenyangkan, kami hanya melihat orang kanan kiri menyantap brioche atau roti manis ditemani secangkir espresso. 2. You can only be king once Ada sebuah pepatah diet mengatakan, "breakfast like a king, lunch like a prince, and dine like a pauper." Di Eropa, prinsip ini justru malah kebalikannya. Orang Eropa cenderung makan sangat sedikit di pagi hari dan menyantap makanan berat saat malam. Tidak seperti di Indonesia yang selalu menyajikan nasi panas dari pagi ke malam hari plus lauk berminyak nan mengenyangkan, orang Eropa 'hanya boleh' menyantap masakan hangat sekali dalam sehari. Bisa saat makan siang ataupun makan malam. Kalau sarapan selalu dimulai dengan yang manis, siang hari menu diganti dengan makanan yang asin seperti sandwich ataupun salad. Malam hari, salah satu anggota keluarga biasanya masak dan menyiapkan sesuatu yang lebih berat seperti steak, nasi, pasta, burger, ataupun pizza. Bagi orang Eropa, dinner menjadi sangat penting bagi tubuh mereka setelah lelah beraktifitas di luar. Makanya demi memanjakan si tubuh, makan malam biasanya dibuat lebih komplit dan berat ketimbang dua waktu lainnya. Hebatnya lagi, orang Eropa sudah terbiasa menyantap makanan fresh from the oven setiap hari meskipun harus repot memasak dulu. Ide tentang menyimpan makanan lalu besoknya dimakan kembali biasanya hanya bertahan selama satu hari, lalu sisanya dibuang. 3. Snacking is not so chic Sejujurnya, saya jarang sekali menemukan orang yang suka ngemil di Eropa. Apalagi ngemil kue-kue manis ataupun chiki sambil nonton tv. But, of course, they do eat chips! Konsep ngemil ini pun biasanya hanya dijadikan disiplin saat hari kerja. Di akhir pekan, orang Eropa biasanya lebih relaxed memanjakan lidah dengan sesuatu yang manis seperti cokelat ataupun permen. Ngemil pun sebenarnya dipandang tidak elegan oleh orang Prancis. Selain mengandung lemak dan kolesterol tinggi, tentu saja mereka sangat membatasi asupan snack yang dimakan untuk menjaga tubuh agar selalu tetap ramping dan sehat. Orang tua Eropa juga sangat membatasi anaknya untuk tidak sembarangan makan snack di luar jam makan besar. Kuantitas ngemil harus dihitung agar anak tidak ketagihan. Kebiasaan mendisiplinkan anak seperti ini awalnya saya rasa terlalu "jahat" sampai harus membatasi apa yang anak ingin makan. Tapi lama-kelamaan, saya mengerti, kalau anak terus-terusan diberi makanan manis tanpa dikontrol, mereka akan sangat mudah obesitas dan manja ingin minta lagi dan lagi. Dibandingkan ngemil keripik kentang, orang Eropa lebih suka mengunyah biskuit buah-buahan, muesli bar, ataupun kue beras. Kalau pun belum kenyang, mereka juga biasanya menyajikan dessert yang wajib ada setelah makan malam. Jenis dessert pun kebanyakan sehat, seperti yoghurt plus berries, sepotong kecil fruit cake, atau berbagai jenis keju berkualitas tinggi. Lalu bayangkan di Indonesia, betapa gurih dan nikmatnya ngemil bakso saat hujan, pempek dengan cuko pedas-pedas, ataupun martabak manis penggugah selera. Uuups, belum kenyang, lanjut Nasi Padang! 4. Makanlah pada tempatnya Saya akui, kedisplinan orang Eropa di meja makan harus diacungi jempol. Lapar tidak lapar, kalau waktunya memang sedang makan bersama, semua anggota keluarga wajib berkumpul di meja. Tradisi seperti ini hebatnya bisa saya rasakan setiap hari sewaktu tinggal di Belgia. Di Indonesia, momen makan bersama keluarga sangat sulit saya dapatkan kecuali di bulan Ramadhan. Saat buka puasa pun, kadang beberapa anggota keluarga ada yang sengaja memisahkan diri agar bisa nonton tv. Padahal makan bersama seperti ini adalah waktu yang paling tepat bertukar cerita dengan anggota keluarga hingga menguatkan rasa kebersamaan. Satu lagi yang menarik soal betapa hebatnya fungsi meja makan. Para anak-anak balita di Eropa dibiasakan sudah mandiri di meja makan mereka sendiri tanpa harus dipangku orang tua. Saat usia mulai satu bulan, para host kids saya sudah 'ikut makan' bersama keluarga di meja. Menginjak satu tahun, kursi khusus pun dipersiapkan di samping kursi orang tuanya. Lalu di usia 2 tahun, saya sudah bebas tugas membantu menyuapi anak-anak ini, karena nyatanya mereka sudah bisa makan sendiri. 5. No phone allowed Jujur saja, saya sangat benci melihat ada ponsel di meja makan. Meskipun sedang makan sendiri di restoran, saya berusaha terlihat cuek dengan keberadaan ponsel tanpa takut mati gaya. Orang Eropa sangat menikmati waktu kebersamaan di meja makan hingga bisa saja mengobrol begitu lamanya. Keberadaan ponsel memang tidak jauh dari mereka tapi selalu absen saat makan malam. Sangat tidak sopan sibuk dengan ponsel masing-masing ketika semua anggota keluarga sedang menyantap hidangan. Kembali ke Indonesia, entah kenapa, saya selalu melihat meja makan orang di restoran dipenuhi dengan ponsel. Belum lagi ide mencuri WiFi gratisan yang alih-alihnya dipakai untuk upload foto sebelum atau setelah makan. Puncak asiknya adalah saat selesai makan, lalu semua orang seperti terburu-buru mengeluarkan ponsel dan sibuk melihat apa yang terjadi di sosial media. Satu kali, host mom saya di Denmark, pernah mengangkat telpon dari seseorang di jam makan malam. Mungkin karena keasikkan, si ibu sampai tidak terlalu memperhatikan anak kembarnya yang memang sedang sakit lalu muntah-muntah. Bukannya langsung sigap dengan si kembar, si ibu masih asik saja mengobrol dengan orang di seberang telpon. Host dad saya akhirnya langsung sigap mengangkat si kembar dari kursi dan marah-marah ke si istri karena bisa-bisanya masih sibuk dengan hal lain. Sehabis dari kejadian itu, saya tidak pernah lagi melihat si ibu memegang ponsel ketika jam makan malam. 6. Rumput tetangga memang lebih hijau Pertama kali ke Denmark dan ikut masak dengan host dad, saya sebenarnya heran sekaligus bosan selalu kebagian tugas memotong sayuran segar untuk dibuat salad. Tidak hanya sekali dua kali, tapi setiap hari! Sampai-sampai saya pernah menyindir mereka, "you always eat salad." Si bapak yang memang lebih cerewet, bertanya kepada saya jenis sayuran apa saja yang biasa orang makan di Indonesia. "We never eat raw veggies, only the overcooked ones," kata saya. Semakin lama tinggal dengan mereka dan ikut komunitas vegan, akhirnya saya paham bahwa orang Eropa memang tidak pernah lepas dari sayuran segar sebagai pelengkap makan. Dibandingkan dengan sayuran layu yang ada pada menu makanan orang Indonesia, orang Eropa lebih banyak mendapatkan vitamin dari sayuran mentah sebagai salad. Ibarat sambal bagi orang Indonesia, kehadiran sayuran di tiap menu makanan menjadi hal wajib bagi orang Eropa. Di Belgia, host kids saya termasuk yang sangat pilih-pilih makanan dan sayuran. Jenis sayuran pun hanya terbatas ke kembang kol, wortel, ataupun brokoli yang di-steam. Sementara di Denmark, host mom saya sudah membiasakan anak-anaknya diberi wortel, kacang polong rebus, ataupun jagung sejak usia 2 tahun. Meskipun tak semua anak mau makan sayuran, tapi semua orang tua mereka percaya bahwa menghadirkan sayuran di piring sejak dini bisa perlahan menumbuhkan awareness mereka saat beranjak besar. 7. Always obey the rules! Selain kebiasaan makan di atas, saya juga sangat menyukai pelajaran table manner sederhana yang saya lihat dari keluarga Eropa. Contohnya dengan mengajarkan anak memegang pisau di sebelah kiri dan garpu di sebelah kanan. Saya kesulitan makan dengan tangan kiri, akhirnya jadi terbiasa memegang garpu di sebelah kanan. Para anggota keluarga pun dilarang meninggalkan meja makan duluan jika anggota keluarga lainnya masih ada yang makan, kecuali sedang ada hal penting yang harus segera dilakukan. Anak-anak yang rewel dan tidak ingin makan di meja, selalu didisiplinkan terlebih dahulu untuk bersikap well-mannered di meja makan. Saat ada pesta besar pun, makanan yang sudah disajikan di atas meja sepatutnya dihabiskan agar tidak mubazir. Jadi bagi yang masih lapar, sungguh dipersilakan kembali mengisi piring mereka dengan makanan yang masih ada. Tenang saja, tidak akan ada yang menyindir berapa kalori yang sudah dimakan. Jadi, tidak perlu malu jika ingin menambah. Karena begitu tegasnya pelajaran tentang kedisplinan dan kebersamaan ini lah, makanya kebiasaan makan ini tetap kuat di segala generasi. Seorang teman saya, Michi, wajib sekali makan tiga kali—tapi tidak lebih—sehari karena memang seperti itulah normalnya bagi dia. Bunny, cowok Denmark yang saya kenal, meskipun bangun tidur jam 5 sore, dia tetap memulai hari dengan makan oatmeal layaknya di pagi hari. Jadi, kalau kita mengatakan bahwa orang Eropa cenderung individualis dan tidak terlalu family minded, sebenarnya salah juga. Orang Eropa justru sangat relaxed hingga betah berlama-lama mengobrol sekalian menikmati momen kebersamaan. Tidak hanya diajarkan untuk menikmati makanan, ada juga ungkapan-ungkapan dalam bahasa lain, contohnya Denmark, seperti "Tak for mad terima kasih atas makanan yang sudah dibuat" yang diucapkan setelah makan untuk menghargai jasa si pembuat makanan.

Carabaru makan rendang khas Padang. "Padang Legends", Mi Lemonilo Rendang Padang dengan nasi rendang di restoran Sederhana Satrio, Jakarta, Selasa (7/6/2022) (ANTARA/Nanien Yuniar) Jakarta (ANTARA) - Restoran masakan Padang biasanya punya menu wajib yang digemari banyak orang, yaitu rendang. Pada umumnya, rendang disajikan dengan nasi yang

Sebagai negara yang masih memegang teguh adat ketimurannya, masyarakat Indonesia selalu memprioritaskan tentang kesopanan dan tata krama. Mulai dari cara berbicara, berjalan hingga pada hal sederhana seperti makan semua memiliki aturan tata krama yang dianggap baik. Anggapan ini tak sekedar asal-asalan, pasalnya masyarakat Indonesia memang percaya bahwa tingkat kesopanan seseorang bisa dinilai dari seberapa baik dia menjalankan kehidupan dengan tata krama dan menghormati yang lebih tua. Untuk urusan tata cara makan, orang Indonesia memiliki dua cara yakni memakai sendok atau tangan. Masing-masing masih dianggap sopan selama tak bersendawa ketika makan bersama dan lain sebagainya. Lain halnya beberapa negara di dunia, mereka juga memiliki tata cara unik ketika makan atas nama etika dan kesopanan. Negara mana sajakah kira-kira? Berikut tata cara unik makan beberapa negara di dunia versi Spanyol Negara yang khas dengan tradisi matadornya ini ternyata memiliki tata cara unik ketika makan yang dinamakan sobremesa. Dalam bahasa Inggris sobremesa diartikan sebagai after dining atau setelah makan. Artinya masyarakat Spanyol percaya dan memegang teguh tradisi bahwa setelah menyantap makanan, mereka tak diperbolehkan langsung meninggalkan meja makan melainkan harus diam dulu hingga dirasa makanannya benar-benar telah masuk perut. Sembari menunggu makanan benar-benar turun ke perut, mereka biasanya mengobrol atau menceritakan sesuatu. Tradisi ini memang sudah sejak lama dilakukan masyarakat Spanyol, apalagi jika menikmati makan bersama bisa dipastikan semuanya akan sobremesa setelah makanan habis. Jerman Salah satu negara di bagian Eropa Barat yang memiliki tata cara unik ketika makan adalah negara Jerman. Masyarakat Jerman memang dikenal mengkonsumsi roti atau kentang sebagai makanan pokok. Jadi seperti halnya nasi di Indonesia, di Jerman hampir setiap hari roti dan kentang dikonsumsi oleh semua warganya. Dan salah satu keunikan tata cara makannya orang Jerman terletak pada waktu menyantap kentang. Kentang yang seringkali direbus sebelum disantap harus dihancurkan menggunakan garpu. Mungkin terdengar tidak praktis tapi memang tata caranya seperti itu, jika ada yang menghancurkan kentang dengan menggunakan pisau maka dianggap tidak memiliki sopan santun. Jepang – Korea Tingkat kesopanan masyarakat Asia Timur memang sudah tak diragukan lag. Mereka sangat menjunjung tinggi kesopanan, tradisi dan budaya para leluhurnya. Tak terkecuali soal makanan, mereka sangat memperhatikan tata caranya agar tak luput menghormati orang yang lebih tua. Di Jepang dan Korea, masyarakatnya selalu makan dengan sumpit. Karena itulah, menusuk makanan dengan sumpit serta beradu sumpit tak diperbolehkan. Mau ambil lauk sekecil atau sebesar apapun harus memakai sumpit. Jika makanan yang disajikan adalah sup mereka boleh memakai sendok dan sebelum makan terlebih dahulu mencium baunya dan meminum kuahnya. Hal ini dianggap sangat menghormati dan memuji masakannya enak. Di dua negara ini, mempersilahkan orang yang lebih tua mengambil makanan dulu dianggap sangat sopan. Tak boleh ada sisa jika makan bersama orang Jepang dan Korea, karena jika iya mereka menganggap hal tersebut adalah penghinaan. Inggris Bagi masyarakat Indonesia, makan menggunakan tangan secara langsung sudah tak aneh lagi. Namun bagi beberapa negara-negara seperti di Eropa atau Amerika pasti dianggap sedikit jorok dan menjijikkan. Akan tetapi hal tersebut tak berlaku bagi orang Inggris. Mereka terbiasa makan asparagus dengan tangan secara langsung. Asparagus adalah sayuran rendah kalori yang sering diolah menjadi makanan di Eropa. Mereka memotong bagian pangkal asparagus yang memang teksturnya lebih keras dibandingkan yang lain dengan tangan kemudian mengunyah bagian lainnya. Sementara asparagus dinikmati, bagian pangkal yang telah dipotong tadi tetap ditaruh di atas piring hingga makan selesai. Tata cara seperti ini sudah sejak lama dipakai oleh masyarakat Britania Raya, Inggris. Thailand Negeri 1000 Pagoda Thailand ternyata juga termasuk negara dengan tata cara makan yang unik di dunia. Hal-hal mistis dan berbagai mitos yang hadir dalam kepercayaan masyarakat Thailand ternyata juga memberi efek kebudayaan yang beraneka ragam. Seperti tata cara makan yang mengharuskan posisi telapak kaki tak boleh terlihat ketika lesehan atau posisi kepala saat duduk juga tak boleh lebih tinggi dari patung Buddha atau Raja yang ada di rumah. Tak hanya itu saja, masyarakat Thailand selalu menikmati makan dalam diam alias tanpa bercanda karena jika mereka bercanda nasinya akan dicuri oleh hantu! Uniknya lagi, ketika makan sambil bersandar mereka akan terlahir sebagai ular di kehidupan reinkarnasi mendatang. itulah tata cara unik makan beberapa negara yang ada di dunia. Meskipun berbeda-beda tapi semuanya memiliki maksud yang sama yakni menjaga etika dan kesopanan. Jika anda sedang bertamu, apalagi orang asing diluar Indonesia hal terbaik adalah ikut menghargai tradisi-tradisi atau kebiasaan contohnya seperti tata cara makan mereka. Karena titik kehormatan seseorang juga berasal dari seberapa besar mereka menghargai orang yang lain. referensi Sikapdan Tata Cara Orang Korea Selatan. Reporter. Editor Grace gandhi. Minggu, 2 Desember 2012 14:30 WIB Nah, lain ceritanya jika yang mengajak makan adalah orang tua. Kali ini, Anda akan menjadi orang yang ditraktir. Karena umumnya, mereka selalu berinisiatif membayar semua tagihan makan. Sport Tourism di Nusa Tenggara Barat Tahun
Uploaded byIMnasrulazwan Ealtien 0% found this document useful 0 votes3K views5 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes3K views5 pagesCara Makan Orang MelayuUploaded byIMnasrulazwan Ealtien Full descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1 Lakukan segala sesuatunya perlahan. Orang Amerika biasanya buru-buru antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya, sehingga mereka lupa untuk menyisihkan waktu menikmati hidup. Orang Eropa menyisihkan waktu dalam hari mereka untuk menikmati banyak hal. Baik dengan menikmati makan siang di Prancis, istirahat tengah hari di Italia, ataupun
Setiap negara memiliki ciri khas tersendiri untuk menunjukkan jati diri dari negara tersebut. Dimana ciri khas ini ditunjukkan dari kebudayaan yang lahir, misalnya cara berpakaian, cara makan, dan banyak kebiasaan-kebiasaan yang tercipta. Tak terkecuali dengan negara China. Uniknya, China memiliki ciri kebiasaan tersendiri yang berhasil bikin melongo negara barat. Pasalnya, kebiasaan orang China ini terdengar aneh dan tak terjadi di negara barat. Mulai dari cara memakai sepatu hingga peralatan makan yang biasa digunakan, kebiasaannya terdengar aneh bagi negara barat. Lalu apakah aneh untuk orang Indonesia? Mari dilihat bersama-sama, seaneh apa sih kebiasaan di China sampai orang barat melongo melihat dan mendengarnya. Baca juga 10 Peraturan Aneh di Dunia tapi Memiliki Banyak Manfaat 1. Sebuah standar kecantikan yang cukup ekstrim karena bisa menyebabkan kaki patah, tradisi kaki terikat ini sudah ada sejak akhir abad ke-13 foto breakpoint 2. Saat memberi teh atau hadiah, bersiaplah untuk menerima penolakan pada penawaran pertama karena penolakan pertama berarti kerendahaan hati foto chinalocaltours 3. Jika naik lift jangan heran jika tak ada angka 4 di tombolnya karena angka 4 berarti kesialan, menyerupai kata kematian foto elevation 4. Apapun perayaannya, hadiah amplop selalu berwarna merah. Hal ini dikarenakan warna tersebut berarti keberuntungan dan mengusir roh jahat foto marketing 5. Walaupun daging anjing juga dikonsumsi, tapi memelihara anjing juga menjadi simbol status bagi warga di China foto petfoodindustry 6. Tak hanya orang hidup, orang yang sudah meninggal juga masih diperkenankan untuk menikah dengan prosesi tertentu foto shrineodreams 7. Lain halnya dengan orang barat, peralatan makan di China cukup gunakan sumpit untuk segala jenis makanan foto pexels/catscoming 8. Tak ingin kulit wajah berubah warna, facekini dipakai saat belibur ke pantai untuk melindungi wajah agar tetap putih foto bamboocyberschool 9. Negara barat biasanya mengonsumsi air panas dengan lemon, tapi kalau di China cukup air putih mendidih untuk menyehatkan badan foto pexels/clemonojeghuo 10. Jika ada yang berpakaian serba putih jangan heran dulu ya, itu berarti ada berita duka karena ada yang meninggal foto pinterest Baca juga Menegangkan, 10 Tempat Wisata Alam Berbahaya untuk Turis Walaupun sedikit berbeda dengan negara lain, tapi patutlah dihargai karena setiap negara memiliki kebudayaannya masing-masing. Menurutmu yang paling aneh yang mana nih?
D4Ay2n.
  • u9k9l893qd.pages.dev/386
  • u9k9l893qd.pages.dev/59
  • u9k9l893qd.pages.dev/103
  • u9k9l893qd.pages.dev/66
  • u9k9l893qd.pages.dev/237
  • u9k9l893qd.pages.dev/44
  • u9k9l893qd.pages.dev/295
  • u9k9l893qd.pages.dev/396
  • u9k9l893qd.pages.dev/123
  • cara makan orang barat